BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Obat tradisional
kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit
karena disamping harganya terjangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup
menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim
disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad yang lampau orang sudah mengenal lidah
buaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obat untuk
kulit, penyubur rambut, dan pencahar, akan tetapi lidah buaya sebagai obat
untuk penyembuhan stomatitis aphthous atau sariawan masih banyak orang
yang belum mengetahuinya.
Sariawan merupakan
salah satu keadaan yang sering terjadi secara berulang pada mukosa mulut
seseorang, dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami sariawan
baik yang ringan maupun yang berat sampai sariawan tersebut mengganggu fungsi
fisiologis. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang penderita mengalami
gangguan bicara, mengunyah, menelan bahkan kelainan ini dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang lama dengan frekuensi
kejadian yang sering.
Upaya untuk
pencegahan dan mengobati kelainan ini (sariawan) tidak terlepas dari perubahan
perilaku sebagai komponen utama, disamping motivasi dan tanggung jawab terhadap
kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu perlu pengetahuan tentang kesehatan mulut
untuk menunjang keberhasilan pencegahan penyakit gigi dan mulut secara umum,
dan penanggulangan sariawan secara khusus.
Lidah buaya (Aloe
vera) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke dalam snku
Liliaceae, sering ditanam didalam pot atau halaman rumah hanya saja
khasiatnya belum digunakan secara optimal, padahal lidah buaya ini mengandung
berbagai zat aktif yang dapat menyembukan berbagai penyakit, khasiat yang sudah
dikenal dari tanaman ini yaitu hanya sebagai penyubur rambut dan memperhalus
kulit akan tetapi khasiat lidah buaya untuk mengobati stomatitis aphthous belum
banyak orang yang mengetahuinya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah
dikemukakan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa perbedaan sariawan dengan penyakit
mulut dan gigi lainnya?
2.
Apa sajakah kandungan aktif lidah
buaya yang berhubungan dalam mengobati sariawan?
3.
Bagaimana penggunaan lidah buaya dalam
mengobati sariawan?
4.
Bagaimana cara mencegah sariawan?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan karya
tulis ini adalah :
1.
Mengetahui khasiat lidah buaya sebagai
obat sariawan
2.
Menjelaskan peranan lidah buaya dengan
kaitannya sebagai obat sariawan
3.
Mengidentifikasi kandungan zat aktif
yang terkandung dalam lidah buaya
- Untuk mensosialisasikan bahwa ada
obat tradisional yang mudah didapat dan murah yang dapat digunakan untuk
mengobati sariawan.
1.4.Manfaat
Hasil karya tulis ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1. Pemerintah
1.4.1.1. Membantu
program pemerintah Indonesia dalam upaya untuk mengembangkan pengetahuan dalam
bidang kesehatan.
1.4.2. Masyarakat
1.4.2.1.
Membantu masyarakat untuk menemukan
obat alternatif yang harganya terjangkau dan tanpa efek samping
1.4.2.2.
Memberikan kesempatan pada masyarakat
dalam penggunaaan obat alternatif melalui budidaya lidah buaya
1.4.2.3.
Menambah pengetahuan bagi masyarakat
dalam
1.4.2.4. Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat
1.4.2.4. Mengubah
perilaku dalam hal membantu mengobati sariawan.
1.4.2.6. Memberdayakan lidah buaya juga sebagai apotik hidup
yang mudah dilakukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Asal Usul Lidah Buaya
Lidah buaya atau aloe vera termasuk
suku liliaceae, konon berasal dari kepulauan belah barat Afrika,
hal tersebut terungkap dari catatan “Papyrus Ebers”
atau pada “Egyption Book of Remidies” di
dalam buku itu dikisahkan bahwa pada jaman
Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan pelembab
kulit. Beberapa sumber mengatakan bahwa lidah buaya masuk
Indonesia dibawa petani keturunan cina pada abad
ke-17 (Fumawanthi, 2004). Sudah banyak
bukti yang mengarah pada khasiat lidah
buaya terhadap penyembuhan berbagai penyakit,
maka banyak peneliti yang berusaha mencari
tahu kandungan lidah buaya yang mujarab
tersebut. Saat ini sudah banyak lidah
buaya digunakan untuk mengobati Diabetes Melitus,
sembelit, radang tenggorokan, menurunkan kadar
kolesterol yang tinggi, disentri, beri-beri, anemia, bisul, tumor,
dan lainnya (Purbaya, 2003) akan tetapi belum banyak orang yang
mengetahui bahwa kandungan lidah buaya memiliki
peran dalam mempercepat proses penyembuhan stomatitis aphtous.
Lidah buaya adalah tanaman yang semua bagian
tumbuhan ini bermanfaat, pelepah lidah buaya dapat
dikelompokan menjadi 3 bagian yang dapat
digunakan untuk pengobatan, antara lain: Daun,
keseluruhan daunnya dapat digunakan baik secara
langsung atau dalam bentuk ekstrak, kemudian eksudat, adalah getah yang keluar
dari dalam saat dilakukan pemotongan, eksudat ini berbentuk
kental berwarna kuning, dan rasanya pahit. Kemudian gel, adalah bagian yang
berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun (Fumawanthi,
2003). Didalam gel aloe vera ini dipercaya
mengandung berbagai zat aktif dan enzim
yang sangat berguna imtuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Karena kandungan zat aktif dan enzim inilah maka
sifat gel ini sangat sensitif terhadap suhu, udara dan cahaya.
2.2.Klasifikasi dan
deskripsi lidah buaya
2.1.1.
Botani Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa
: Liliales
Suku : Liliaceae
Marga
: Aloe
Jenis
: Aloevera barbadensis Miller
Nama umum/dagang : Lidah
buaya
Nama daerah Jawa
: Lidah buaya (Jawa)
2.1.2.
Deskripsi
Habitus
: Semak, tahunan, tinggi ± 1 m.
Batang : Bulat, tidak
berkayu, percabangan monopodial, coklat.
Bunga : Tunggal,
lanset, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, panjang 30-50 cm, lebar
2-5 cm, berdaging
tebal, berlendir, bergetah kuning, hijau.
Biji : Majemuk, bentuk malai, di ujung batang, daun pelindung panjang ± 1,5
cm, benang sari enam, putik menyembul keluar atau melekat pada pangkal kepala
sari, tangkai putik silindris, kepaia putik bulat, kecil, mahkota panjang 2,
5-3, 5 cm, bertabung pendek, ujung melebar, jingga atau merah.
Akar : Kotak, panjang + 20 cm, berkatup, hijau keputihputihan. Bulat, kecit,
hitam. Serabut, kuning kotor.
2.2.Kandungan Lidah Buaya
Jenis lidah buaya
(aloevera) mencapai 200 an jenis. Namun karena sebagian beracun, jadi hanya
sekitar 4-5 jenis yang biasa digunakan/dimanfaatkan. Jenis aloe barbandesis
miller yang berasal dari pulau barbados, amerika tengah, katanya merupakan
jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai industri.jenis lainnya yaitu
crocodiles tongues (inggris), jadam (malaysia, salvila (spanyol),lu hui
(cina).Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk
pengobatan adalah jenis Aloevera barbadensis Miller. Lidah buaya jenis
ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat
yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak,
air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, anti infeksi,
antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, anti aterosklerosis, serta
antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan
yang lengkap itu, lidah buaya bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga
mengatasi berbagai penyakit. Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula
darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari
gula darah bisa normal.
Beberapa unsur
mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai
pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil
penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera
barbadensis Miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan
jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya
bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya
terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir
ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Kandungan zat
aktif lidah buaya yang sudah teridentifikasi secara jelas dapat dilihat pada
table berikut ini :
Tabel 2.1.
Kandungan zat aktif lidah buaya (aloe vera)
yang sudah
teridentifikasi
Zat Aktif
|
Kegunaan
|
Lignin
|
Mempunyai
kemampuanpenyerapan yang tinggi sehingga memudahkan peresapan gel ke dalam
kulit atau mukosa.
|
Saponin
|
Mempunyai kemampuan
membersihkan dan
bersifat
antiseptik, serta
bahan pencuci yang baik.
|
Komplekss
Anthraguinone
|
Sebagai bahan
laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, sebagai anti bakteri.
Antibiotik
|
Acemannan
|
Sebagai anti virus, anti
bakteri, anti jamur, dan serta meningkatkan daya tahan tubuh
|
Enzim bradykinase,
karbiksipeptidase
|
Mengurangi inflamasi,
anti alergi dan dapat mengurangi rasa sakit
|
Glukomannan,
mukopolysakarida
|
Memberikan efek
imonomodulasi
|
Tennin, aloctin A
|
Sebagai anti inflamasi
|
Salisilat
|
Menghilangkan rasa
sakit, dan anti inflamasi
|
Asam amino
|
Bahan untuk
pertumbuhan dan perbaikan serta sebagai sumber energi. Aloe vera menyediakan
20 asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh
|
Mineral
|
Memberikan ketahanan
tubuh terhadap penyakit, dan berinteraksi dengan Vitamin untuk mengatur
fungsi tubuh
|
Vitamin A, Bl, B2, B6.
B12, C, E, asam folat
|
Bahan penting untuk
menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat
|
2.3.Pengertian dan
Tipe Sariawan
2.3.1. Sariawan atau stomatitis aphtosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun
berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir
bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Munculnya
sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi. Sariawan merupakan penyakit
kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi
menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Sariawan,
atau yang lebih dikenal sebagai oral thrush adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamur yang
mengakibatkan timbulnya sariawan adalah Candida albicans. Jamur ini
sering menimbulkan keluhan karena daya tahan tubuh manusia yang menurun
sehingga pertahanan terhadap jamur ataupun bakteri lain berkurang.
2.3.2.
Sariawan terbagi dalam 3 tipe :
2.3.2.1. Tipe Minor yang berukuran diameter kurang dari 10mm
dan dapat sembuh dalam waktu kurang dari 10 hari.
2.3.2.2. Tipe Mayor dengan ukuran yang lebih besar, lebih
dari 10 mm dan memiliki waktu sembuh yang cukup lama bisa lebih dari 3 bulan.
2.3.2.3. Tipe Herpetiform dimana sariawan berupa ulkus-
ulkus kecil yang banyak seperti luka pada penyakit herpes tersebar di dalam
mulut.
Yang
paling sering ditemukan adalah tipe minor, di ikuti tipe mayor dan paling
jarang tipe herpetiform.
2.4.Gejala sariawan
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti
terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan
bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang
siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.
Keluhan yang biasa dialami ketika seseorang
menderita sariawan adalah demam, rasa kurang enak badan, kehilangan nafsu makan,
serta sering mengeluarkan air liur.
Sariawan dapat muncul dalam bentuk lesi yang
berukuran yang kecil, besar, ataupun dalam jumlah yang banyak. Lesi sariawan
juga dapat muncul berulang kali atau istilahnya disebut rekuren.
Sebelum terbentuk lesi ulser, daerah yang meradang
biasanya terasa perih seperti tertusuk ataupun terbakar. Setelah 2 atau 3 hari
kemudian terbentuklah lesi ulser pada daerah yang meradang tersebut.
Rasa sakit akibat sariawan yang berukuran kecil
biasanya akan hilang antara 7 sampai 10 hari, dan lesi ini akan sembuh secara
sempurna dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Namun, apabila ukuran lesi sariawan
cukup besar biasanya lesi membutuhkan waktu mulai dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan untuk sembuh.
Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu 1 minggu
sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter gigi. Karena ada beberapa
penyakit lain yang lebih berbahaya yang bentuk lesinya mirip dengan sariawan,
termasuk penyakit berbahaya seperti kanker mulut.
2.5.Penyebab Sariawan
Penyebab utama terjadinya sariawan sampai saat ini
masih belum jelas (idiopatik), tetapi ada beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi munculnya sariawan.
2.5.1. Faktor keturunan mempunyai pengaruh yang cukup
besar yaitu sebanyak 30 % dari kasus, karena itu bila dalam satu keluarga ada
yang memiliki sariawan maka anggota lainnya biasanya juga terkena.
2.5.2. Kekurangan zat dalam darah juga bisa mencetuskan
sariawan seperti kekurangan vitamin C, zat besi, folat, dan komponen vitamin B
lain.
2.5.3. Stress, gangguan kekebalan tubuh seperti pada
penderita AIDS, ketidakseimbangan hormonal, infeksi virus atau bakteri, alergi
pada jenis makanan tertentu dan luka pada mulut.
2.5.4. Luka bisa disebabkan oleh tergigitnya mukosa ketika
makan, tertusuk kawat gigi atau luka akibat penyikatan gigi.
BAB
III
METODE PENULISAN
3.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi eksperintal yaitu suatu cara mendapatkan
kesimpulan dengan mengamati objek yang diteliti. Data yang digunakan adalah
data sekunder yang berasal dari literatur baik itu cetak seperti buku dan surat
kabar maupun elektronik seperti situs internet.
3.2. Sumber Data
Sumber data yang peneliti gunakan adalah sumber
data sekunder, yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti. Data ini berasal dari satu atau lebih pihak yang bukan peneliti
sendiri. Penggunaannya memerlukan adanya pemeriksaan yang teliti.
3.3. Teknik Analisis Data
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif yang merupakan suatu pilihan model penelitian yang mampu memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang sesuatu yang ingin dicapai.
Menurut Nazir (1988) dengan menganalisis data yang
ada maka akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian. Cara yang digunakan
dalam proses ini adalah dengan mengorganisasikan data tersebut dengan tujuan
menguji hipotesa untuk mendapatkan kesimpulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Perbedaan Antara
Sariawan dan Penyakit Gigi
dan Mulut Lainnya
Perbedaan
yang mendasar antara sariawan dan penyakit lainnya adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya tanda-tanda gangguan sistemik pada penderita sariawan.
Sedangkan pada penderita penyakit lain terdapat tanda-tanda seperti lemas atau
demam.
2. Adanya periode ulang kambuh pada penderita sariawan. Periode ulang
kambuh ini bisa antara beberapa minggu, beberapa bulan sampai beberapa tahun
tergantung dari jenis sariawan dan kondisi fisik penderita. Sementara yang non
sariawan tidak ada periode kambuh itu.
4.2. Kandungan Aktif Lidah
Buaya Dalam Mengobati Sariawan
Kandungan aktif
lidah buaya yang berperan dalam mengobati sariawan diantaranya adalah :
1.
Beberapa unsur mineral yang terkandung
dalam lidah buaya berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya
vitamin C, vitamin E, dan zinc.
2.
Lignin yang mempunyai kemampuan penyerapan tinggi
sehingga memudahkan peresapan gel ke dalam kulit atau mukosa.
3.
Saponin yang mempunyai kemampuan membersihkan dan
bersifat antiseptik, serta bahan pencuci yang baik.
4.
Komplekss Anthraguinone berfungsi
sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, sebagai anti
bakteri dan Antibiotik
5.
Acemannan berfungsi sebagai anti
virus, anti bakteri, anti jamur, dan serta meningkatkan daya tahan tubuh
4.3. Penggunaan Lidah Buaya Dalam Mengobati
Sariawan
Cara menggunakan
lidah buaya untuk mengobati sariawan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu cara pertama dilakukan dengan mengupas 30 gram daun lidah buaya yang kemudian di jus, menambahkan
madu secukupnya dan diminum. Cara yang kedua dapat dilakukan dengan mengambil lidah buaya dan mengupasnya lalu mengoleskannya pada bagian yang sakit.
Ada beberapa tips untuk mengurangi bau langu dan
rasa pahit dari lidah buaya, diantaranya sebagai berikut: Memilih lidah buaya
berdaging tebal. Kemudian mengupas kulit sedikit tebal sehingga tersisa daging
buah yang berwarna putih transparan. Setelah itu, memotong menjadi bentuk yang
lebih kecil. Lalu, merendam di dalam air matang yang telah ditambah dengan
0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat. Kemudian biarkan selama 2 jam, cuci
bersih dan tiriskan.
Atau dapat juga
menggunakan cara lain, yaitu setelah lidah buaya dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging lidah buaya di dalam air
garam. Setelah lendirnya hilang, merendam dalam air kapur sirih atau tawas agar
diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap
digunakan.
4.4. Cara Mencegah Sariawan
Untuk mencegah
sariawan, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut
2.
Olah raga dan istirahat yang cukup
3. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi di rongga
mulut
4. Menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran atau resep dokter. Jangan
menggunakan obat jenis ini secara sembarangan karena justru menimbulkan efek
samping yang merugikan tubuh.
5. Mengkonsumsi makan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan tubuh
pada vitamin C sebab vitamin ini bisa mencegah timbulnya sariawan. Makanan yang
mengandung vitamin C cukup tinggi antara lain jeruk, tomat, paprika, serta
berbagai jenis buah dan sayuran lain.
6. Jika terjadi iritasi pada mulut atau keluhan yang terjadi pada mulut,
segera pergi ke dokter gigi untuk mengatasi gangguan tersebut. Jika itu
dibiarkan bisa menimbulkan luka yang akhirnya menyebabkan timbulnya sariawan.
Sebisa mungkin jaga kesehatan mulut, menghindari luka pada mulut saat menggosok
gigi atau menggigit makanan, serta menghindari pasta gigi yang merangsang.
7. Mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ini sangat
penting bagi mereka yang menderita penyakit defisiensi imun.
8. Menghindari stres dengan melakukan berbagai aktivitas yang
menyenangkan dan menyegarkan, seperti rekreasi, membaca buku, olahraga, dan
sebagainya.
Jika
berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan namun masih tetap terkena sariawan,
maka segera periksa ke dokter. Sariawan bukan penyakit berat dan ini penyakit
yang mudah diatasi. Tapi, jika terjadi berulang dan tidak bisa sembuh dalam
jangka waktu yang lama, kemungkinan penderita memiliki gangguan atau penyakit
yang lebih parah, seperti HIV, diabetes, atau penyakit imun lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
· Perbedaan
sariawan dengan penyakit mulut dan gigi lainnya adalah tidak adanya tanda-tanda gangguan sistemik pada
penderita sariawan dan adanya
periode ulang kambuh pada penderita sariawan.
· Kandungan
aktif lidah buaya yang berperan dalam mengobati sariawan diantaranya adalah
vitamin C, vitamin E, dan zinc, Lignin, Saponin, kompleks Anthraguinone,
dan Acemannan.
· Cara
menggunakan lidah buaya untuk mengobati sariawan yaitu dengan cara mengupas
daun lidah buaya lalu dioleskan pada bagian yang sakit atau menjadikannya jus
dengan menambahkan madu secukupnya dan diminum
· Cara mencegah sariawan diantaranya adalah menjaga
kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C.
5.2. Saran
· Dengan melihat kenyataan tersebut, maka dapat
disarankan bagi masyarakat untuk bisa lebih memanfaatkan lidah buaya sebagai
obat alternatif untuk menyembuhkan sariawan.
· Dapat dianalisa lebih lanjut tentang keefektifan lidah
buaya dalam menyembuhkan sariawan
· Dapat dikembangkan tentang obat alternative
sariawan selain lidah buaya.
· Dapat dikembangkan dalam pemanfaatan lidah buaya
sebagai obat alternative yang lain.
Nah ini karya ilmiah saya bersama rekan saya Wredi
Angganingrum sewaktu SMA, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan saya harap
ada yang berminat mau meneliti kegunaan lidah buaya di lain bidang agar kita
bisa memanfaatkannya secara maksimal :) terimakasih