Selasa, 16 Oktober 2012

Petikan Pelajaran Hari Ini



Hari ini saya belajar dari sekelumit kejadian, ya hanya sebuah kejadian yang mampu membuat saya belajar banyak hal. Lebih tepatnya saya melihat seseorang, anggaplah dia seorang yang menurut saya ‘besar’ dalam artian dia sosok orang yang sangat berpengaruh di lingkungan sekitarnya, seseorang yang sangat bagus jalan kariernya. Bukan hanya dalam bidang karier saja, melainkan dalam bidang spiritual. Saya begitu kagum pada sosok seseorang ini, selain itu kehidupan sosialnya juga cukup bagus. Somehow, ketika saya melihat dia seperti dewa yang selalu saja bisa melakukan segalanya dengan sangat mudahnya tanpa kesulitan. Bagi saya dia seorang yang serba bisa. Nice to know lah ya, dia juga dari keluarga yang cukup berada. Jadi apapun yang menjadikan dia seperti sekarang menurut presepsi saya semata-mata karena memang dari garis keturunan keluarganya memang seperti itu, sama-sama dari orang ‘besar’.

Sedikit percakapan diantara kami menguak sedikit kehidupan pribadinya. Ya meskipun itu hanya sebagian kecil. Hidup terasa begitu indah di masa-masa sekolah kata dia. Dia hidup layaknya seperti anak berada lainnya. Ada banyak pembantu di rumahnya, tinggal di kawasan elite, antar jemput kemana saja ia pergi, dan segala kebutuhan yang ia inginkan dapat terpenuhi dalam waktu sekejap. Menjadi seseorang yang terkenal di kalangan sekolahnya karena dia anak orang berada merupakan hal yang biasa. Meskipun hanya bermodal otak pas-pasan dan juga bisa dibilang kondisi spiritual juga masih belum sepenuhnya matang. Dan tibalah akhirnya waktu SMA. Dunia seakan benar-benar berputar, berputar terlalu jauh dari porosnya. Dia harus merelakan sosok ayahnya masuk bui akibat sebuah kasus, ya padahal sebenarnya menurutnya itu hanya jebakan dari para kolega-kolega ayahnya untuk menjadikan beliau kambing hitam. Hidup terasa sulit semenjak ayahnya masuk bui. Ibunya juga sedih melihat roda kehidupan mereka yang seperti ini.


Segala bentuk kemewahan yang ada pada keluarga ini mendadak sirna, sang ibu pun berjuang keras demi membiayai kebutuhan keluarga. Mereka sekeluarga pindah di rumah kontrakan. Untunglah ibunya seorang wiraswasta, tetapi untuk hidup di kota besar apakah cukup hanya bermodalkan gaji 3juta perbulan untuk menghidupinya bersama 2 adiknya?  Coba bayangkan sendiri saja teman-teman. Dengan melihat kondisi yang seperti ini, dia pun mulai bertekad untuk kembali lagi mengubah posisi roda itu. Benar-benar sangat sulit, ya memang sangat sulit. Di mulai dari SMA dia mulai belajar untuk mandiri dalam memperoleh uang tambahan dengan menjadi agen buku, tukang servis komputer sewaktu liburan, bahkan ia pernah menjadi tentor di sebuah lembaga bimbel dengan bayaran yang sangat jauh dari kata layak. Itu semua dia lakukan karena ia ingin sekali mengumpulkan biaya untuk kuliah di kedokteran. Dan tentunya hal ini membutuhkan banyak biaya kan?. Dia menyadari kemampuannya dalam bidang akademisi kurang dalam bidang sains, tetapi dia benar-benar berusaha dari pagi, siang, sore, malam untuk belajar keras.

Sampai pada akhirnya di tahun 2004 tibalah saat-saat yang ditunggu, yaitu SPMB. Pengumuman pun menyatakan bahwa ia GAGAL. Di tahun 2004 dia gagal dan dia bertekad mencoba lagi di tahun 2005. Untuk mengisi waktu kekosongannya selama satu tahun itu ia bekerja, belajar, dan membantu ibunya. Akhirnya di tahun 2005 pun tiba lagi saatnya, dia mengikuti SPMB lagi. Dan hasilnya kali ini juga ia masih GAGAL. Dia mulai putus asa dengan gagalnya ia selama dua kali berturut-turut dan ia memutuskan untuk tidak kuliah. Ia pun mulai menjalani hari-harinya dengan bekerja dan membantu ibunya serta mengurus adik-adiknya. Tahun 2006 pun tiba, dia bertemu kawannya dalam acara reuni. Temannya menyemangatinya untuk mau mencoba lagi mengikuti tes tersebut. Akhirnya dia bertekad pula untuk melanjutkan mimpinya lagi, walaupun itu sudah terlamabat. Tes SPMB 2006 mulai di selenggarakan dan ia mengikutinya dengan hasil yang cukup memuaskan bahwa ia diterima di salah satu universitas negeri ternama di Indonesia dengan pilihan satu, yaitu pendidikan dokter. Sungguh luar biasa ia menangis dan memeluk ibunya saat ia mendapati dirinya diterima disana. Dia juga memperoleh kebebasan untuk membayar uang pendidikannya.

Hingga sekarang dia sudah melanjutkan sekolah spesialisnya di universitas tersebut dengan bebas biaya. Dia menjadi ketua di jemaah masjid kampusnya, menjadi ketua organisasi, banyak mengikuti kejuaraan karya ilmiah, olimpiade kedokteran, sampai di jadikan delegasi untuk mewakili kampusnya. Dia berpesan pada saya, “Seseorang yang kecil bisa berpengaruh besar untuk sekelilingnya asal kita mau bersabar, ikhtiar, dan terus berdoa”. Melihat perjalanannya yang begitu membuat saya tersentuh dan menurut saya juga sangat inspiratif, saya benar-benar masih menginginkan mengejar impian saya yang sempat tertunda. Seberapa sulit saya meraihnya, saya akan tetap berusaha untuk selalu bisa mendapatkannya. Saya harus yakin pada diri saya bahwa saya MAMPU. Meskipun saya orang yang kecil, saya YAKIN bahwa saya mampu memberi PERUBAHAN, ya walaupun itu semua hanya ‘sedikit’ tapi saya akan tetap berusaha. Saya tak perlu takut gagal karena Allah masih akan tetap ada di samping saya. Allah selalu memberikan tempat yang terbaik buat hambanya, meskipun apa yang saya cita-citakan nantinya bukan jalan terbaik yang dikehendaki Allah, saya masih tetap bersyukur. Namun untuk saat ini, izinkanlah saya bertarung untuk yang terakhir kalinya. Bismillah, SEMANGAT!!!! :)

yes we can! :)
 

Rabu, 19 September 2012

PENERAPAN ALOEVERA BARBADENSIS MILLER UNTUK PENGOBATAN STOMATITIS AFTOSA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disamping harganya terjangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad yang lampau orang sudah mengenal lidah buaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obat untuk kulit, penyubur rambut, dan pencahar, akan tetapi lidah buaya sebagai obat untuk penyembuhan stomatitis aphthous atau sariawan masih banyak orang yang belum mengetahuinya.
Sariawan merupakan salah satu keadaan yang sering terjadi secara berulang pada mukosa mulut seseorang, dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami sariawan baik yang ringan maupun yang berat sampai sariawan tersebut mengganggu fungsi fisiologis. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang penderita mengalami gangguan bicara, mengunyah, menelan bahkan kelainan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang lama dengan frekuensi kejadian yang sering.
 Upaya untuk pencegahan dan mengobati kelainan ini (sariawan) tidak terlepas dari perubahan perilaku sebagai komponen utama, disamping motivasi dan tanggung jawab terhadap kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu perlu pengetahuan tentang kesehatan mulut untuk menunjang keberhasilan pencegahan penyakit gigi dan mulut secara umum, dan penanggulangan sariawan secara khusus.
Lidah buaya (Aloe vera) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke dalam snku Liliaceae, sering ditanam didalam pot atau halaman rumah hanya saja khasiatnya belum digunakan secara optimal, padahal lidah buaya ini mengandung berbagai zat aktif yang dapat menyembukan berbagai penyakit, khasiat yang sudah dikenal dari tanaman ini yaitu hanya sebagai penyubur rambut dan memperhalus kulit akan tetapi khasiat lidah buaya untuk mengobati stomatitis aphthous belum banyak orang yang mengetahuinya.

1.2.  Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa perbedaan sariawan dengan penyakit mulut dan gigi lainnya?
2.      Apa sajakah kandungan aktif lidah buaya yang berhubungan dalam mengobati sariawan?
3.      Bagaimana penggunaan lidah buaya dalam mengobati sariawan?
4.      Bagaimana cara mencegah sariawan?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan karya tulis ini adalah :
1.      Mengetahui khasiat lidah buaya sebagai obat sariawan
2.      Menjelaskan peranan lidah buaya dengan kaitannya sebagai obat sariawan
3.      Mengidentifikasi kandungan zat aktif yang terkandung dalam lidah buaya
  1. Untuk mensosialisasikan bahwa ada obat tradisional yang mudah didapat dan murah yang dapat digunakan untuk mengobati sariawan.

1.4.Manfaat
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1.      Pemerintah
1.4.1.1.    Membantu program pemerintah Indonesia dalam upaya untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang kesehatan.



1.4.2.      Masyarakat
1.4.2.1.    Membantu masyarakat untuk menemukan obat alternatif yang harganya terjangkau dan tanpa efek samping
1.4.2.2.    Memberikan kesempatan pada masyarakat dalam penggunaaan obat alternatif melalui budidaya lidah buaya
1.4.2.3.    Menambah pengetahuan bagi masyarakat dalam
1.4.2.4. Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat
1.4.2.4.    Mengubah perilaku dalam hal membantu mengobati sariawan.
1.4.2.6.  Memberdayakan lidah buaya juga sebagai apotik hidup yang mudah dilakukan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Asal Usul Lidah Buaya
Lidah buaya atau aloe vera  termasuk suku  liliaceae, konon berasal dari kepulauan belah barat Afrika, hal  tersebut  terungkap dari  catatan  “Papyrus Ebers” atau pada “Egyption  Book  of  Remidies”  di  dalam  buku  itu  dikisahkan  bahwa  pada  jaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan pelembab kulit. Beberapa  sumber mengatakan bahwa  lidah buaya masuk  Indonesia dibawa petani keturunan  cina  pada  abad  ke-17  (Fumawanthi,  2004).  Sudah  banyak  bukti  yang mengarah  pada  khasiat  lidah  buaya  terhadap  penyembuhan  berbagai  penyakit,  maka banyak  peneliti  yang  berusaha  mencari  tahu  kandungan  lidah  buaya  yang  mujarab tersebut.  Saat  ini  sudah  banyak  lidah  buaya  digunakan  untuk  mengobati  Diabetes Melitus,  sembelit,  radang  tenggorokan,  menurunkan  kadar  kolesterol  yang  tinggi, disentri, beri-beri, anemia, bisul, tumor, dan lainnya (Purbaya, 2003) akan tetapi belum banyak  orang  yang mengetahui  bahwa  kandungan  lidah  buaya memiliki  peran  dalam mempercepat proses penyembuhan stomatitis aphtous.
Lidah buaya adalah tanaman yang semua bagian tumbuhan ini bermanfaat, pelepah lidah  buaya  dapat  dikelompokan  menjadi  3  bagian  yang  dapat  digunakan  untuk pengobatan,  antara  lain:  Daun,  keseluruhan  daunnya  dapat  digunakan  baik  secara langsung atau dalam bentuk ekstrak, kemudian eksudat, adalah getah yang keluar dari dalam  saat dilakukan pemotongan,  eksudat  ini berbentuk kental berwarna kuning, dan rasanya pahit. Kemudian gel, adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun (Fumawanthi, 2003). Didalam  gel  aloe  vera  ini  dipercaya mengandung  berbagai  zat  aktif  dan  enzim  yang sangat  berguna  imtuk menyembuhkan  berbagai  penyakit. Karena  kandungan  zat  aktif dan enzim inilah maka sifat gel ini sangat sensitif terhadap suhu, udara dan cahaya.

2.2.Klasifikasi dan deskripsi lidah buaya
2.1.1.      Botani Klasifikasi
Divisi                        : Spermatophyta
Sub divisi                    : Angiospermae
Kelas                         : Monocotyledoneae
Bangsa                        : Liliales
Suku                          : Liliaceae
Marga                         : Aloe
Jenis                         : Aloevera barbadensis Miller
Nama umum/dagang              : Lidah buaya
Nama daerah Jawa              : Lidah buaya (Jawa)
2.1.2.      Deskripsi
Habitus    : Semak, tahunan, tinggi ± 1 m.
Batang     : Bulat, tidak berkayu, percabangan monopodial, coklat.
Bunga      : Tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi                    bergerigi, panjang 30-50 cm, lebar 2-5 cm, berdaging 
             tebal, berlendir, bergetah kuning, hijau.
Biji       : Majemuk, bentuk malai, di ujung batang, daun pelindung                  panjang ± 1,5 cm, benang sari enam, putik menyembul keluar              atau melekat pada pangkal kepala sari, tangkai putik                    silindris, kepaia putik bulat, kecil, mahkota panjang 2,                5-3, 5 cm, bertabung pendek, ujung melebar, jingga atau                   merah.
Akar       : Kotak, panjang + 20 cm, berkatup, hijau keputihputihan.                  Bulat, kecit, hitam. Serabut, kuning kotor.

2.2.Kandungan Lidah Buaya
Jenis lidah buaya (aloevera) mencapai 200 an jenis. Namun karena sebagian beracun, jadi hanya sekitar 4-5 jenis yang biasa digunakan/dimanfaatkan. Jenis aloe barbandesis miller yang berasal dari pulau barbados, amerika tengah, katanya merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai industri.jenis lainnya yaitu crocodiles tongues (inggris), jadam (malaysia, salvila (spanyol),lu hui (cina).Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera barbadensis Miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, anti infeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, anti aterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal.
Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis Miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Kandungan zat aktif lidah buaya yang sudah teridentifikasi secara jelas dapat dilihat pada table berikut ini :


Tabel 2.1. Kandungan zat aktif lidah buaya (aloe vera)
yang sudah teridentifikasi

Zat Aktif
Kegunaan
Lignin
Mempunyai kemampuanpenyerapan yang tinggi sehingga memudahkan peresapan gel ke dalam kulit atau mukosa.
Saponin
Mempunyai kemampuan
membersihkan dan bersifat
antiseptik, serta bahan pencuci yang baik.
Komplekss
Anthraguinone
Sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, sebagai anti bakteri. Antibiotik
Acemannan
Sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur, dan serta meningkatkan daya tahan tubuh
Enzim bradykinase,
karbiksipeptidase
Mengurangi inflamasi, anti alergi dan dapat mengurangi rasa sakit
Glukomannan,
mukopolysakarida
Memberikan efek imonomodulasi
Tennin, aloctin A
Sebagai anti inflamasi
Salisilat
Menghilangkan rasa sakit, dan anti inflamasi
Asam amino
Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan serta sebagai sumber energi. Aloe vera menyediakan 20 asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh
Mineral
Memberikan ketahanan tubuh terhadap penyakit, dan berinteraksi dengan Vitamin untuk mengatur fungsi tubuh
Vitamin A, Bl, B2, B6.
B12, C, E, asam folat
Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat

2.3.Pengertian dan Tipe Sariawan
2.3.1.      Sariawan atau stomatitis aphtosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Munculnya sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi. Sariawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Sariawan, atau yang lebih dikenal sebagai oral thrush adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamur yang mengakibatkan timbulnya sariawan adalah Candida albicans. Jamur ini sering menimbulkan keluhan karena daya tahan tubuh manusia yang menurun sehingga pertahanan terhadap jamur ataupun bakteri lain berkurang.

2.3.2.      Sariawan terbagi dalam 3 tipe :
2.3.2.1.     Tipe Minor yang berukuran diameter kurang dari 10mm dan dapat sembuh dalam waktu kurang dari 10 hari.
2.3.2.2.     Tipe Mayor dengan ukuran yang lebih besar, lebih dari 10 mm dan memiliki waktu sembuh yang cukup lama bisa lebih dari 3 bulan.
2.3.2.3.     Tipe Herpetiform dimana sariawan berupa ulkus- ulkus kecil yang banyak seperti luka pada penyakit herpes tersebar di dalam mulut.
Yang paling sering ditemukan adalah tipe minor, di ikuti tipe mayor dan paling jarang tipe herpetiform.

2.4.Gejala sariawan
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.
Keluhan yang biasa dialami ketika seseorang menderita sariawan adalah demam, rasa kurang enak badan, kehilangan nafsu makan, serta sering mengeluarkan air liur.
Sariawan dapat muncul dalam bentuk lesi yang berukuran yang kecil, besar, ataupun dalam jumlah yang banyak. Lesi sariawan juga dapat muncul berulang kali atau istilahnya disebut rekuren.
Sebelum terbentuk lesi ulser, daerah yang meradang biasanya terasa perih seperti tertusuk ataupun terbakar. Setelah 2 atau 3 hari kemudian terbentuklah lesi ulser pada daerah yang meradang tersebut.
Rasa sakit akibat sariawan yang berukuran kecil biasanya akan hilang antara 7 sampai 10 hari, dan lesi ini akan sembuh secara sempurna dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Namun, apabila ukuran lesi sariawan cukup besar biasanya lesi membutuhkan waktu mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan untuk sembuh.
Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu 1 minggu sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter gigi. Karena ada beberapa penyakit lain yang lebih berbahaya yang bentuk lesinya mirip dengan sariawan, termasuk penyakit berbahaya seperti kanker mulut.

2.5.Penyebab Sariawan
Penyebab utama terjadinya sariawan sampai saat ini masih belum jelas (idiopatik), tetapi ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi munculnya sariawan.
2.5.1.      Faktor keturunan mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu sebanyak 30 % dari kasus, karena itu bila dalam satu keluarga ada yang memiliki sariawan maka anggota lainnya biasanya juga terkena.
2.5.2.      Kekurangan zat dalam darah juga bisa mencetuskan sariawan seperti kekurangan vitamin C, zat besi, folat, dan komponen vitamin B lain.
2.5.3.      Stress, gangguan kekebalan tubuh seperti pada penderita AIDS, ketidakseimbangan hormonal, infeksi virus atau bakteri, alergi pada jenis makanan tertentu dan luka pada mulut.
2.5.4.      Luka bisa disebabkan oleh tergigitnya mukosa ketika makan, tertusuk kawat gigi atau luka akibat penyikatan gigi.




BAB III
METODE PENULISAN

3.1.   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi eksperintal yaitu suatu cara mendapatkan kesimpulan dengan mengamati objek yang diteliti. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari literatur baik itu cetak seperti buku dan surat kabar maupun elektronik seperti situs internet.

3.2.   Sumber Data
Sumber data yang peneliti gunakan adalah sumber data sekunder, yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Data ini berasal dari satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. Penggunaannya memerlukan adanya pemeriksaan yang teliti.  

3.3.   Teknik Analisis Data
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang merupakan suatu pilihan model penelitian yang mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang sesuatu yang ingin dicapai.
Menurut Nazir (1988) dengan menganalisis data yang ada maka akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian. Cara yang digunakan dalam proses ini adalah dengan mengorganisasikan data tersebut dengan tujuan menguji hipotesa untuk mendapatkan kesimpulan.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.  Perbedaan Antara Sariawan dan Penyakit Gigi dan Mulut Lainnya
Perbedaan yang mendasar antara sariawan dan penyakit lainnya adalah sebagai berikut:
1.    Tidak adanya tanda-tanda gangguan sistemik pada penderita sariawan. Sedangkan pada penderita penyakit lain terdapat tanda-tanda seperti lemas atau demam.
2.    Adanya periode ulang kambuh pada penderita sariawan. Periode ulang kambuh ini bisa antara beberapa minggu, beberapa bulan sampai beberapa tahun tergantung dari jenis sariawan dan kondisi fisik penderita. Sementara yang non sariawan tidak ada periode kambuh itu.

4.2.  Kandungan Aktif Lidah Buaya Dalam Mengobati Sariawan
Kandungan aktif lidah buaya yang berperan dalam mengobati sariawan diantaranya adalah :
1.    Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
2.    Lignin yang mempunyai kemampuan penyerapan tinggi sehingga memudahkan peresapan gel ke dalam kulit atau mukosa.
3.    Saponin yang mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik, serta bahan pencuci yang baik.
4.    Komplekss Anthraguinone berfungsi sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, sebagai anti bakteri dan Antibiotik
5.    Acemannan berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur, dan serta meningkatkan daya tahan tubuh

          

 4.3. Penggunaan Lidah Buaya Dalam Mengobati Sariawan
Cara menggunakan lidah buaya untuk mengobati sariawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu cara pertama dilakukan dengan mengupas 30 gram daun lidah buaya yang kemudian di jus, menambahkan madu secukupnya dan diminum. Cara yang kedua dapat dilakukan dengan mengambil lidah buaya dan mengupasnya lalu mengoleskannya pada bagian yang sakit.
Ada beberapa tips untuk mengurangi bau langu dan rasa pahit dari lidah buaya, diantaranya sebagai berikut: Memilih lidah buaya berdaging tebal. Kemudian mengupas kulit sedikit tebal sehingga tersisa daging buah yang berwarna putih transparan. Setelah itu, memotong menjadi bentuk yang lebih kecil. Lalu, merendam di dalam air matang yang telah ditambah dengan 0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat. Kemudian biarkan selama 2 jam, cuci bersih dan tiriskan.
Atau dapat juga menggunakan cara lain, yaitu setelah lidah buaya dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging lidah buaya di dalam air garam. Setelah lendirnya hilang, merendam dalam air kapur sirih atau tawas agar diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan.

4.4. Cara Mencegah Sariawan
Untuk mencegah sariawan, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
1.    Menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut
2.    Olah raga dan istirahat yang cukup
3.    Menghindari makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi di rongga mulut
4.    Menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran atau resep dokter. Jangan menggunakan obat jenis ini secara sembarangan karena justru menimbulkan efek samping yang merugikan tubuh.

5.    Mengkonsumsi makan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan tubuh pada vitamin C sebab vitamin ini bisa mencegah timbulnya sariawan. Makanan yang mengandung vitamin C cukup tinggi antara lain jeruk, tomat, paprika, serta berbagai jenis buah dan sayuran lain.
6.    Jika terjadi iritasi pada mulut atau keluhan yang terjadi pada mulut, segera pergi ke dokter gigi untuk mengatasi gangguan tersebut. Jika itu dibiarkan bisa menimbulkan luka yang akhirnya menyebabkan timbulnya sariawan. Sebisa mungkin jaga kesehatan mulut, menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau menggigit makanan, serta menghindari pasta gigi yang merangsang.
7.    Mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ini sangat penting bagi mereka yang menderita penyakit defisiensi imun.
8.    Menghindari stres dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan, seperti rekreasi, membaca buku, olahraga, dan sebagainya.

Jika berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan namun masih tetap terkena sariawan, maka segera periksa ke dokter. Sariawan bukan penyakit berat dan ini penyakit yang mudah diatasi. Tapi, jika terjadi berulang dan tidak bisa sembuh dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan penderita memiliki gangguan atau penyakit yang lebih parah, seperti HIV, diabetes, atau penyakit imun lainnya.


BAB V
PENUTUP

5.1.      Kesimpulan
·      Perbedaan sariawan dengan penyakit mulut dan gigi lainnya adalah tidak adanya tanda-tanda gangguan sistemik pada penderita sariawan dan adanya periode ulang kambuh pada penderita sariawan.
·      Kandungan aktif lidah buaya yang berperan dalam mengobati sariawan diantaranya adalah vitamin C, vitamin E, dan zinc, Lignin, Saponin, kompleks Anthraguinone, dan Acemannan.
·      Cara menggunakan lidah buaya untuk mengobati sariawan yaitu dengan cara mengupas daun lidah buaya lalu dioleskan pada bagian yang sakit atau menjadikannya jus dengan menambahkan madu secukupnya dan diminum
·      Cara mencegah sariawan diantaranya adalah menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut dan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.
5.2.      Saran
·         Dengan melihat kenyataan tersebut, maka dapat disarankan bagi masyarakat untuk bisa lebih memanfaatkan lidah buaya sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan sariawan.
·         Dapat dianalisa lebih lanjut tentang keefektifan lidah buaya dalam menyembuhkan sariawan
·         Dapat dikembangkan tentang obat alternative sariawan selain lidah buaya.
·         Dapat dikembangkan dalam pemanfaatan lidah buaya sebagai obat alternative yang lain.



Nah ini karya ilmiah saya bersama rekan saya Wredi Angganingrum sewaktu SMA, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan saya harap ada yang berminat mau meneliti kegunaan lidah buaya di lain bidang agar kita bisa memanfaatkannya secara maksimal :) terimakasih